Monday, 8 February 2016

Bank Sinarmas Gandeng Kioson Salurkan Laku Pandai

Jumat, 08 Januari 2016, 04:13 WIB, Rep: Binti Sholikah/ Red: Julkifli Marbun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) menjalin kerjasama dengan PT Kioson Komersial Indonesia sebagai mitra untuk menjadi agen laku pandai BSIM. Kerjasama tersebut melanjutkan komitmen perusahaan dalam mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan layanan keuangan kepada masyarakat agar masyarakat dapat menjangkau akses layanan perbankan dengan lebih mudah.

Peresmian kerjasama antara BSIM dan Kioson ditandai dengan penandatanganan MoU dan pertukaran plakat antara Direktur BSIM, Soejanto Soetjijo, bersama Founder Kioson, Roby Tan, di Magelang, Kamis (7/1).

Direktur Retail Banking BSIM, Soejanto Soetjijo, mengatakan, kesadaran masyarakat dalam penggunaan layanan perbankan masih rendah. Hal itu dikarenakan beragam persepsi masyarakat, antara lain jarak kantor bank yang jauh, keterbatasan waktu, dan prosedur yang sulit.

"Melalui program laku pandai BSIM, kami akan memperkenalkan kepada masyarakat bahwa layanan perbankan sekarang dapat mereka jangkau dengan sangat mudah, cukup dengan mendatangi agen laku pandai terdekat," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (7/1).  

Program Laku pandai diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan layanan perbankan dan atau layanan keuangan lainnya yang didukung oleh penggunaan sarana teknologi informasi. Dalam implementasinya, Laku Pandai membutuhkan peranan agen yang akan bekerja sama dengan bank penyelenggara baik secara perorangan atau berbadan hukum.

Untuk dapat mencapai target agen laku pandai, lanjutnya, BSIM menggandeng pihak ketiga yaitu Kioson, perusahaan yang bergerak di bidang E-commerce yang menggandeng para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Soejanto menyatakan, dalam kerjasama tersebut, BSIM akan mengoptimalkan agen-agen Kioson sebagai agen laku pandai BSIM. Sebaliknya agen-agen laku pandai BSIM kelak dapat menjadi agen Kioson.

Kerjasama tersebut diharapkan dapat menunjang bisnis para agen seiring bertambahnya produk dan layanan yang dapat dijual kepada masyarakat dan akan memberikan potensi penambahan pendapatan bagi para agen.

Dengan keberadaan agen laku pandai dan Kioson, masyarakat akan lebih mudah melakukan transaksi perbankan seperti setor tunai, tarik tunai dan transfer antar rekening. Transaksi tersebut memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh Kioson seperti untuk pembayaran tagihan telepon, pembelian pulsa isi ulang, pembayaran tagihan internet, telpon, listrik, pembayaran TV kabel, pembayaran tagihan asuransi, pembelian tiket pesawat online), serta melakukan transaksi beragam produk belanja daring di laman e-commerce Kioson melalui agen-agen Kioson dan agen-agen Laku Pandai yang telah lulus uji ketuntasan.

"Bank Sinarmas nantinya akan membukakan Rekening Simas BSA (Basic Saving Account) kepada agen-agen yang ditunjuk untuk memudahkan proses transaksi keuangan," ucap Soejanto.  

CEO Kioson, Jasin Halim, menyatakan optimistis kerjasama BSIM dengan Kioson tersebut akan memfasilitasi masyarakat dalam memudahkan bertransaksi secara digital dan online. Terlebih dengan tingginya mobilitas masyarakat saat ini. Dengan adanya program kerjasama ini, masyarakat diharapkab lebih mudah melakukan transaksi keuangan di manapun dan kapanpun, melalui agen-agen Kioson.

"Layanan Laku Pandai BSIM telah tersedia di agen-agen Kioson dengan pilihan berbagai transaksi sesuai kebutuhan, yang semakin memperkuat dan melengkapi produk yang sudah dimiliki, baik oleh BSIM maupun Kioson," ungkap Jasin Halim.

Begini Cara Jadi Agen Laku Pandai

Muhammad Idris - detikfinance
Jumat, 08/01/2016 17:07 WIB

Magelang -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan bisa menambah hingga 300.000 agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).

Saat ini, baru 8 bank yang jadi penyelenggara Laku Pandai, dan diharapkan bisa bertambah 17 bank dalam waktu dekat.

Head of Micro Banking PT Bank Sinarmas Tbk, Muktiono Wibowo mengatakan, tak sulit menjadi agen Laku Pandai.

Syarat utama menjadi agen adalah sudah menjadi nasabah simpanan/tabungan reguler di bank tempat calon agen mendaftar.

"Asal dia sudah jadi nasabah, masing-masing berbeda kebijakan. Kalau Sinarmas paling tidak memiliki simpanan minimal Rp 1 juta," jelas Muktiono kepada detikFinance ditemui di peresmian Laku Pandai, Simpanan Pelajar, dan Asuransi Mikro Sinarmas di Terminal Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/1/2016).

Dia melanjutkan, syarat tambahan lainnya, calon agen harus memiliki lokasi yang representatif untuk menjalankan Laku Pandai.

Lokasi tersebut bisa berupa warung, tempat laundry, tempat penjualan pulsa, bengkel, dan tempat usaha lainnya.

"Prosesnya tidak lama, kalau sudah terpenuhi nanti harus siapkan perangkat telepon pintar untuk aplikasi yang mengelola penarikan, setoran, cek transaksi, cek saldo dan lainnya dari nasabah," terang dia.

Muktiono melanjutkan, pihaknya juga mempersilakan jika agen Laku Pandai ingin 'nyambi' jadi agen asuransi sekaligus.

Namun, hal tersebut bergantung kebijakan dan produk yang disertakan bank dalam Laku Pandai.

Pada agen Laku Pandai di Bank Sinarmas sendiri, sambungnya, agen tak hanya menjual produk simpanan Laku Pandai, tapi juga jadi corong penjualan asuransi mikro, hingga tabungan pelajar.

Sebagai informasi, hingga akhir 2015, sudah terdapat 8 bank yang telah mengeluarkan produk Laku Pandai yaitu Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BTPN, Bank BCA, Bank BTN, Bank BNI, BRI Syariah, BPD Kaltim, dan Bank Sinarmas.

Hingga November 2015, implementasi Laku Pandai yang telah didukung oleh 24.865 agen berhasil menjaring 1.094.362 nasabah serta mengumpulkan dana pihak ketiga sebanyak Rp 41,3 miliar.


(drk/drk)